2 Teks yang Awal Wajib Diajarkan kepada Anak
2 Teks yang Awal Wajib Diajarkan kepada Anak
Salah satu kewajiban orang tua merupakan mendidik anak. Perihal ini sebagaimana termaktub dalam firman- firman Allah SWT serta hadis- hadis Rasulullah SAW.
Pada tataran ini pula para ulama di dalam kitab- kitabnya mangulas secara spesial menimpa aspek- aspek yang mencakup pembelajaran anak.
Kegiatan pembelajaran anak sangat banyak, salah satunya yakni mengarahkan kebaikan tercantum di dalamnya mengarahkan teks ataupun lafal- lafal yang baik.
Ada 2 teks ataupun lafal yang sangat berarti buat dikenal awal kali oleh kanak- kanak kita. Lalu teks ataupun lafal apa yang awal kali wajib diajakan kepada anak?
Menukil NU Online, pembelajaran bawah yang diajarkan Luqman kepada anaknya sehingga dia jadi teladan merupakan soal tauhid, ialah meyakini keesaan Allah serta tidak terdapat sekutu bagi- Nya. Allah menggambarkan:
وَإِذْقَالَلُقْمَانُلِابْنِهِوَهُوَيَعِظُهُيَابُنَيَّلَاتُشْرِكْبِاللَّهِۖإِنَّالشِّرْكَلَظُلْمٌعَظِيمٌ
Maksudnya:“ Serta( ingatlah) kala Luqman mengatakan kepada anaknya, di waktu dia berikan pelajaran kepadanya:” Hai anakku, janganlah kalian mempersekutukan Allah, sebetulnya mempersekutukan( Allah) merupakan betul- betul kezaliman yang besar,”( QS. Luqman: 13)
Tauhid merupakan satu perihal yang bertabiat teologis- dogmatis, kepercayaan tentang Allah selaku Tuhan jadi pelajaran awal seseorang anak. Imam Ibnu Ruslan dalam nadzam Matan Az- Zubad berkata:
أولواجبعلىالإنسانمعرفةالإلهباستيقان
Maksudnya:“ Kewajiban awal kali untuk manusia merupakan memahami Tuhan dengan penuh kepercayaan,” Dalam nadzam selanjutnya, Ibnu Ruslan menarangkan:
والنطقبالشهادتيناعتبرالصحةالإيمانممنقدراانصدقالقلب
Maksudnya:“ Mengucapkan kedua kalimat syahadah, buat keabsahan iman untuk orang yang sanggup, bila hati membenarkannya”( Ibnu Ruslan, Matan Az- Zubad,( Makkah, Maktabah Ats- Tsaqafah, 1984), hlm. 9)
Pembelajaran orang tua yang harus diajarkan awal kali terhadap anak merupakan mengenalkan Allah dengan metode mengajari mereka dengan 2 kalimah syahadat ialah:
أَشْهَدُأَنْلَاإِلَهَإِلَّااللهُوَأَشْهَدُأَنَّمُحَمَّدًارَسُوْلُاللهِ
Asyhadu an lâ ilâha illallâh, wa asyhadu anna muhammadar rasûlullâh. Maksudnya:“ Aku bersaksi tidak terdapat tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Serta aku bersaksi kalau sebetulnya Nabi Muhammad merupakan utusan Allah,”
Tidak hanya syahadat, pelajaran yang pula butuh diajarkan orang tua terhadap anaknya merupakan soal kerelaan mereka terhadap Allah selaku Tuhan, Islam selaku agama, serta Nabi Muhammad selaku utusan.
Habib Ali bin Abdurrahman al- Masyhur berkata, satu perihal yang awal kali diajarkan ulama salaf terhadap kanak- kanak mereka merupakan teks:
رَضِيْتُبِاللهِرَبًّا،وِبِالإِسْلَامِدِيْنًا،وَبِمُحَمَّدٍصَلَّىاللهُعَلَيْهِوَسَلَّمَنَبِيًّاوَرَسُوْلًا
Radhītu billāhi rabbā, wa bil islāmi dīnā, wa bi Muhammadin shallallāhu‘ alaihi wa sallama nabiyyan wa rasūlā.
Maksudnya:“ Saya rela Allah selaku Tuhan, Islam selaku agama, serta Nabi Muhammadﷺ selaku nabi serta rasul,”( Habib Zein bin Ibrahin bin Sumaith, Al- Manhajus Sawi,( Tarim: Darul Ilmi wad Da’ wah, 2005) hlm. 506)
Ikrar‘ radhîtu’ ini sangat berarti sebab kalimat ini ialah suatu pengakuan ataupun suatu wujud deklarasi seorang atas keimanannya. Barangsiapa yang betul- betul mengakui kalau Allah selaku Tuhan, Islam selaku agama serta Nabi Muhammad selaku Nabi, berarti eksistensi ketiga perihal ini diakui oleh orang tersebut.
Apabila seorang meyakini ketiga perihal ini eksis, otomatis orang tersebut hendak patuh terhadap seluruh aturan- aturan yang sudah diresmikan baik soal ibadah, halal- haram, hudud, muamalat, munakahat, serta lain sebagainya. Walhasil, terdapat 2 teks yang harus diajarkan awal kali oleh orang tua pada anaknya ialah pelajaran membaca 2 kalimat syahadah serta radlitu. Wallahu a’ alam.